Rate this item
(1 Vote)

Media

Last modified on Sabtu, 04 Juli 2020 22:51
Jumat, 28 Desember 2018 10:21

Prosedur Pemeriksaan Elektrokardiografi

Elektrokardiografi (EKG) adalah salah satu pemeriksaan yang sering digunakan untuk menilai penyakit kardiovaskular. Hasil pemeriksaan ini penting untuk mengetahui adanya gangguan irama jantung, mendeteksi penyakit jantung iskemik, gangguan konduksi jantung, abnormalitas dari atrium dan ventrikel, perikarditis dan lainnya. Berikut ini video keterampilan klinis dari FK UNAND mengenai prosedur pemeriksaan EKG yang diperankan oleh staf dan residen dari bagian kardiologi dan kedokteran vaskluar FK Unand.

 

Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Web : www.kardiologi.fk.unand.ac.id

Instagram : kardiounand

FB : Kardiologi FK UNAND

 

Jumat, 28 Desember 2018 10:13

Pemeriksaan Fisik Jantung

Pemeriksaan fisik jantung dilakukan pada pasien yang dicurigai mengalami masalah pada penyakit jantung seperti nyeri dada, sesak nafas dan berdebar debar. Berikut ini video keterampilan klinis dari FK UNAND mengenai prosedur pemeriksaan fisik jantung yang diperankan oleh staf dan residen dari bagian kardiologi dan kedokteran vaskluar FK Unand.

 

 

 Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Web : www.kardiologi.fk.unand.ac.id

Instagram : kardiounand

FB : Kardiologi FK UNAND

 

 

Dalam rangka akselerasi proses pendidikan dan pelayanan pasien, Progam Studi Ilmu Penyakit Jantung & Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas / RSUP Dr M Djamil Padang senantiasa melakukan berbagai inovasi, salah satunya dengan kegiatan proctorship. Proctorship merupakan sebuah proses knowledge and skill transfer, berupa pendampingan dari dokter ahli kepada dokter di RSUP Dr M Djamil Padang dalam melakukan tindakan / prosedur medis terbaru. Pada kesempatan ini, prosedur yang dilakukan adalah Endovascular Aortic Repair (EVAR), yang dilakukan oleh dr Masrul Syafri SpPD SpJP(K), selaku Kepala Sub-Bagian Vaskuler Bagian Kardiologi & Kedokteran Vaskuler  RSUP Dr M Djamil Padang, dengan pendampingan oleh dr Suko Adiarto SpJP(K) PhD dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK) Jakarta.

Adapun prosedur EVAR kali ini dilakukan terhadap seorang pasien laki – laki berusia 67 tahun, dengan diagnose Aneurisma Aorta Abdominal (AAA). Penyakit ini merupakan suatu kondisi dimana terjadi pelebaran pembuluh darah utama (aorta) di daerah perut, sehingga pasien biasanya akan mengeluhkan adanya massa / benjolan yang berdenyut dan nyeri bila ditekan di daerah sekitar perut. Tidak ada penyebab pasti dari kelainan ini, melainkan hanya faktor risiko, yakni hipertensi, kelainan genetik, serta pada beberapa kasus sebagai akibat dari trauma.

Pada awalnya pendekatan yang dilakukan terhadap pasien – pasien ini adalah tindakan pembedahan. Namun seiring berjalannya waktu, telah dikembangkan sebuah tindakan invasif minimal yang dikenal dengan EVAR. EVAR merupakan sebuah prosedur untuk memasukkan device kedalam pembuluh aorta yang melebar untuk kemudian menjadi “saluran baru” yang akan menggantikan fungsi aorta yang telah rusak tersebut dalam mengalirkan darah ke organ – organ di rongga perut dan kedua kaki. Menurut literatur, EVAR lebih superior dibandingkan tindakan pembedahan dalam hal durasi prosedur yang lebih pendek, pendarahan yang lebih sedikit, hari rawatan yang lebih pendek dan angka kematian yang jauh lebih kecil dalam 30 hari pertama setelah tindakan. Karenanya, merupakan suatu keniscayaan bagi dokter – dokter jantung di RSUP DR M Djamil Padang, sebagai layanan unggulan RS dan Pusat Rujukan Jantung Nasional, untuk dapat melakukan tindakan ini di Padang.

Sebelumnya, penanganan pasien – pasien AAA di RSUP Dr M Djamil Padang baru sebatas penegakan diagnosa untuk kemudian merujuk pasien ke Jakarta agar mendapat penanganan lebih lanjut. Dengan adanya kegiatan proctorship ini, diharapkan mulai saat ini pasien – pasien AAA dapat ditangani sampai tuntas di Padang, dengan teknologi prosedur yang setara dengan RS lain di Jakarta.

Adapun program proctorship kali ini juga diikuti oleh dr Eka Fithra Elfi SpJP (staf bagian Vaskuler Bagian Kardiologi & Kedokteran Vaskuler) dan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Jantung & Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran UNAND. Kegiatan ini dapat terselenggara karena dukungan penuh dari manajemen RSUP Dr M Djamil Padang (dr Rose Dinda SpPD KGer selaku Direktur Pelayanan Medis) dan Kepala Instalasi Pusat Jantung Terpadu (dr Yerizal Karani SpPD SpJP(K)), Ketua Bagian / KSM Jantung & Pembuluh Darah (dr Muhammad Syukri SpJP(K)), Instalasi Farmasi RSUP Dr M Djamil Padang, Tim Perawatan di Instalasi Pusat Jantung Terpadu, PPDS Jantung & Pembuluh Darah FK UNAND serta PT Medtronic Indonesia selaku penyedia peralatan yang dibutuhkan dalam prosedur ini. (Tommy Daindes)

 

 

Minggu, 04 Februari 2018 07:16

Guidelines

By

Silahkan download attachments yang anda butuhkan di atas ini !

Selasa, 09 Januari 2018 21:14

27th ASMIHA 2018

By

 

Selasa, 09 Januari 2018 21:14

27th ASMIHA 2018

By

Padang, Rs. Djamil - RSUP Dr. M. Djamil Padang menggelar PCI Workshop with dr. Junici Yamaguchi, di Auditorium rumah sakit, Kamis dan Jumat (7-8/12). Workshop ini digelar untuk meningkatkan kemampuan dalam tindakan intevensi koroner perkutan karena kejadian jantung koroner semakin hari semakin kompleks. Bertindak sebagai pembicara dalam lokakarya tersebut, dr. J. Yamaguchi dari Department of Cardiology, The Heart Institute of Japan, didampingi dokter spesialis jantung RSUP M. Djamil, dr. Muhammad Fadil yang juga ketua panitia lokakarya. Fadil menekankan pentingnya para dokter spesialis jantung untuk saling berbagi rekaman, atas setiap penanganan kasus dengan metode intevensikoroner perkutan, atau secara global disebut dengan  Percutaneous Coronary Intervension (PCI)

     PCI adalah penanganan jantung tanpa bedah, dengan cara membuka rongga dada, dan pada bagian kaki dan tangan. Dengan demikian, cara ini nyaman untuk pasien, pendek masa perawatannya, dan murah biayanya. Sementara, Ketua Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand), dr. Muhammad Syukri mengatakan bahwa M. Djamil sudah memulai penanganan PCI sejak 2007. “Setiap hari, RSUP M. Djamil melakukan penanganan terhadap tiga sampai lima pasien jantung koroner dengan PCI. Alhasil, dalam setahun, pihaknya bisa menangani 300 hingga 500 pasien,” katanya. Untuk peralatan sendiri, RSUP Dr. M. Djamil sebut Syukri telah memiliki peralatan PCI yang setara dengan teknologi peralatan di rumah sakit di Jakarta dan luar negeri. Hanya saja, dalam hal teknik, kebanyakan dokter masih minim pengalaman, sehingga lokakarya perlu dilakukan untuk berbagi ilmu dengan pakar."Model temuan seperti ini harus disebarkan segala global dengan metode yang lebih simpel. Oleh karena itu, perlu sharing antarnegara. Saya melihat rumah sakit M. Djamil adalah rumah sakit yang bersih dan memiliki kemajuan yang tinggi. Kemudian, saya sudah menerima beberapa rekaman dari RSUP M. Djamil dan kami melihat banyak kemajuan tindakan PCI di rumah sakit ini. Dari beberapa rekaman pasien, ada beberapa kasus yang sulit. Oleh karena itu, metode penanganan harus ditingkatkan supaya kita dapat menangani jantung koroner yang semakin hari semakin kompleks," kata dr. Junichi Yamaguchi.

         Pelaksanaan lokakarya tersebut tentunya mendapat sambutan dari Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, dr. Yusirwan Yusuf yang dalam sambutannya diwakili oleh Direktur Medik dan Keperawatan, dr. Rose Dinda Matini, serta dari Dekan FK Unand dr. Wirsma Arif Harahap yang dalam sambutannya diwakili dr. Aisyah Eliyanti. Kedua pihak berharap, lokakarya terus digelar demi peningkatan kemampuan dalam penanganan kasus jantung koroner. (Humas RSUP Dr. M. Djamil)

Program Studi Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah telah melakukan seleksi penerimaan PPDS baru periode Januari 2018. Berikut nama-nama dokter yang telah diterima sebagai ppds baru:

 

 

Halaman 2 dari 3