Padang, Rs. Djamil - RSUP Dr. M. Djamil Padang menggelar PCI Workshop with dr. Junici Yamaguchi, di Auditorium rumah sakit, Kamis dan Jumat (7-8/12). Workshop ini digelar untuk meningkatkan kemampuan dalam tindakan intevensi koroner perkutan karena kejadian jantung koroner semakin hari semakin kompleks. Bertindak sebagai pembicara dalam lokakarya tersebut, dr. J. Yamaguchi dari Department of Cardiology, The Heart Institute of Japan, didampingi dokter spesialis jantung RSUP M. Djamil, dr. Muhammad Fadil yang juga ketua panitia lokakarya. Fadil menekankan pentingnya para dokter spesialis jantung untuk saling berbagi rekaman, atas setiap penanganan kasus dengan metode intevensikoroner perkutan, atau secara global disebut dengan  Percutaneous Coronary Intervension (PCI)

     PCI adalah penanganan jantung tanpa bedah, dengan cara membuka rongga dada, dan pada bagian kaki dan tangan. Dengan demikian, cara ini nyaman untuk pasien, pendek masa perawatannya, dan murah biayanya. Sementara, Ketua Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand), dr. Muhammad Syukri mengatakan bahwa M. Djamil sudah memulai penanganan PCI sejak 2007. “Setiap hari, RSUP M. Djamil melakukan penanganan terhadap tiga sampai lima pasien jantung koroner dengan PCI. Alhasil, dalam setahun, pihaknya bisa menangani 300 hingga 500 pasien,” katanya. Untuk peralatan sendiri, RSUP Dr. M. Djamil sebut Syukri telah memiliki peralatan PCI yang setara dengan teknologi peralatan di rumah sakit di Jakarta dan luar negeri. Hanya saja, dalam hal teknik, kebanyakan dokter masih minim pengalaman, sehingga lokakarya perlu dilakukan untuk berbagi ilmu dengan pakar."Model temuan seperti ini harus disebarkan segala global dengan metode yang lebih simpel. Oleh karena itu, perlu sharing antarnegara. Saya melihat rumah sakit M. Djamil adalah rumah sakit yang bersih dan memiliki kemajuan yang tinggi. Kemudian, saya sudah menerima beberapa rekaman dari RSUP M. Djamil dan kami melihat banyak kemajuan tindakan PCI di rumah sakit ini. Dari beberapa rekaman pasien, ada beberapa kasus yang sulit. Oleh karena itu, metode penanganan harus ditingkatkan supaya kita dapat menangani jantung koroner yang semakin hari semakin kompleks," kata dr. Junichi Yamaguchi.

         Pelaksanaan lokakarya tersebut tentunya mendapat sambutan dari Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, dr. Yusirwan Yusuf yang dalam sambutannya diwakili oleh Direktur Medik dan Keperawatan, dr. Rose Dinda Matini, serta dari Dekan FK Unand dr. Wirsma Arif Harahap yang dalam sambutannya diwakili dr. Aisyah Eliyanti. Kedua pihak berharap, lokakarya terus digelar demi peningkatan kemampuan dalam penanganan kasus jantung koroner. (Humas RSUP Dr. M. Djamil)